Sabtu, 10 Mei 2014
AKUNTANSI: PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
AKUNTANSI: PENYUSUTAN AKTIVA TETAP: Penyusutan adalah salah satu konsekuensi akibat dari penggunaan aktiva tetap. Di mana aktiva tetap akan cenderung mengalami penurunan fung...
Jumat, 09 Mei 2014
PENYUSUTAN AKTIVA TETAP
Penyusutan adalah salah satu konsekuensi akibat dari penggunaan aktiva tetap. Di mana aktiva tetap akan cenderung mengalami penurunan fungsi. Pengertian penyusutan menurut penalaran umum adalah cadangan yang akan diperuntukan untuk membeli aktiva baru guna menggantikan aktiva lama yang tidak produktif. Sedangkan pengertian menurut akuntansi, penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap ke dalam harga pokok produksi, atau biaya operasional yang disebabkan penggunaan aktiva tetap tersebut.
Untuk memperoleh besarnya beban penyusutan periodik secara tepat dari pemakaian suatu aktiva, ada tiga faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu nilai perolehan aktiva (asset cost), nilai residu/sisa (residual or salvage value), dan umur ekonomis (economic life). Nilai perolehan suatu aktiva mencakup seluruh pengeluaran yang terkait dengan perolehannya dan persiapannya sampai aktiva dapat digunakan.
Jadi, disamping harga beli, pengeluaran-pengeluaran lain yang diperlukan untuk mendapatkan dan mempersiapkan aktiva harus disertakan sebagai harga perolehan. Nilai perolehan ini, yang sifatnya obyektif, dikurangi dengan estimasi nilai residu (jika ada), adalah merupakan dasar harga perolehan aktiva yang dapat disusutkan. Nilai perolehan dikatakan objektif karena sifatnya dapat diuji oleh siapapun dan menghasilkan nilai yang sama. Nilai yang sama ini dapat dibuktikan melalui dokumen pengeluaran kas yang mendukung terjadinya transaksi perolehan aktiva tetap, termasuk pengeluaran-pengeluaran lainnya yang dibutuhkan sampai aktiva siap digunakan. Nilai perolehan aktiva umumnya mencerminkan nilai pasar pada saat aktiva diperoleh.
Nilai sisa merupakan estimasi nilai realisasi pada saat aktiva tidak dipakai lagi. Dengan kata lain, nilai sisa ini mencerminkan nilai estimasi dimana aktiva dapat dijual kembali ketika aktiva tetap tersebut dihentikan dari pemakaiannya (pada saat estimasi masa manfaat aktiva berakhir). Besarnya estimasi nilai sisa sangat tergantung pada kebijakan manajemen mengenai penghentian aktiva tetap, dan juga tergantung pada kondisi pasar serta faktor lainnya.
Nilai sisa merupakan estimasi nilai realisasi pada saat aktiva tidak dipakai lagi. Dengan kata lain, nilai sisa ini mencerminkan nilai estimasi dimana aktiva dapat dijual kembali ketika aktiva tetap tersebut dihentikan dari pemakaiannya (pada saat estimasi masa manfaat aktiva berakhir). Besarnya estimasi nilai sisa sangat tergantung pada kebijakan manajemen mengenai penghentian aktiva tetap, dan juga tergantung pada kondisi pasar serta faktor lainnya.
Aktiva tetap akan mengalami penyusutan dari suatu periode ke periode berikutnya, jadi nilai kegunaan dari aktiva tetap akan terus berkurang dari suatu periode ke periode berikutnya, kecuali tanah. Misalnya adalah mesin yang dibeli untuk aktivitas operasi perusahaan seharga 10.000.000 dan setelah 6 tahun ke depan nilai dari mesin tersebut mengalami penyusutan menjadi Rp. 5.000.000.
Dalam suatu periode tertentu apabila sudah digunakan atau dimanfaatkan maka nilai aktiva tetap akan mengalami penurunan. Aktiva tetap yang nilainya tidak akan berkurang, bahkan nilainya cenderung bertambah atau semakin tinggi adalah tanah. Seiring dengan bertambahnya waktu, nilai dari sebidang tanah akan mengalami penambahan atau semakin tinggi.Penyusutan aktiva tetap terjadi karena berkurangnya nilai kegunaan dari aktiva tetap yang disebabkan karena adanya pemakaian aktiva tetap tersebut. Penyusutan dikenal juga dengan istilah depresiasi yaitu pengalokasian aktiva tetap yang disebabkan adanya penurunan nilai dari aktiva tetap tersebut.
Metode Penyusutan Aktiva Tetap Garis Lurus
Istilah lain dari metode garis lurus adalah
straigt line method, di dalam metode ini beban penyusutan aktiva tetap
pertahunnya akan sama sampai akhir umur ekonomis aktiva tetap tersebut.
Metode Penyusutan Aktiva Tetap Menurun Ganda
Istilah lain dari metode ini adalah Double Declining Balance Methode. Di dalam metode ini, penyusutan aktiva tetap dapat ditentukan melalui persentase tertentu yang dicari dari harga buku pada tahun bersangkutan. Untuk menghitung persentase penyusutan dapat diperoleh dengan mengalikan persentase penyusutan yang diperoleh dengan metode garis lurus dikalikan angka 2. Jadi besarnya persentase penyusutan 2 kali dari persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus.
Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan
Hasil Produksi
Istilah lainnya
adalah Productive Output Method. Di
dalam metode ini penetapan beban penyusutan aktiva tetap didasarkan pada jumlah
satuan produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan.
Minggu, 04 Mei 2014
AKTIVA
Aktiva atau sering disebut dengan Harta (Asset) merupakan kekayaan yang dimiliki
perusahaan yang digunakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Aktiva
perusahaan diperoleh dari hasil kegiatan di masa lampau dan bermanfaat untuk
kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.
Aktiva
menurut tingkat likuiditasnya
(kemudahan dalam mengubah menjadi uang) dikelompokkan menjadi :
- Kas (cash) adalah uang tunai yang disimpan di brankas atau di kantor,ataupun simpanan di bank,yang berbentuk giro atau simpanan lain yang dapat diambil setiap saat.
- Deposito Bank/deposito berjangka (time deposite) adalah simpanan pada bank yang berbentuk deposito yang dapat diambil pada waktu-waktu tertentu misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan
- Surat Berharga/efek (marketable securities) adalah saham dan obligasi perusahaan lain yang segera dapat diuangkan atau dijual di bursa efek.Tujuan pemilikannya adalah untuk memanfaatkan kelebihan uang kas (idle money).
- Piutang Usaha (account receivable) adalah hak untuk menagih kepada pihak lain karena sebelumnya perusahaan memberikan pinjaman atau menjual barang/jasa secara kredit kepada pihak lain.
- Piutang wesel/wesel tagih (notes receivable) adalah surat perintah yang ditujukan kepada seseorang atau badan tertentu untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal yang telah ditentukan pada orang yang namanya ditulis dalam surat tersebut atau pada orang yang membawa surat tersebut.
- Persediaan Barang Dagang Persediaan barang dangang (merchandise inventory) adalah persediaan barang yang siap dijual.
- Perlengkapan Kantor (office supplies) adalah perlengkapan yang digunakan untuk lancarnya administrasi perkantoran. Contoh : kertas HVS, isi stapler, disket, flashdisk dan lain-lain.
- Beban Dibayar di Muka (prepaid expenses) adalah beban yang telah dikeluarkan oleh perusahaan,tetapi belum menjadi kewajiban atau belum digunakan.Contoh : Asuransi dibayar di muka (prepaid insurance) dan sewa dibayar di muka (prepaid rent).
- Pendapatan yang Masih Harus Diterima /piutang pendapatan (accurued revenus) adalah pendapatan yang sudah diperhitungkan/sudah menjadi hak, tetapi belum diterima pembayarannya. Contoh : bunga yang akan diterima, dan piutang sewa.
2. Investasi Jangka Panjang adalah penanaman modal pada perusahaan lain dalam jangka panjang, yang tujuannya selain untuk memperoleh tambahan pendapatan, juga untuk mengkontrol atau mengendalikan perusahaan tersebut, seperti investasi dalam saham dan obligasi.
3. Aset Tetap (fixed assets) adalah kekayaan perusahaan yang pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi). Aset tersebut digunakan dalam kegiatan normal perusahaan serta mempunyai nilai material (relatif besar nilainya), misalnya : tanah, gedung/bangunan, mesin-mesin, kendaraan, peralatan toko, dan peralatan kantor.
4. Aset Tetap Tidak Berwujud (intangible fixed assets) adalah hak istimewa yang dimiliki perusahaan dan mempunyai nilai, namun tidak mempunyai bentuk fisik. Aset tidak berwujud antara lain sebagai berikut :
- Good will, yaitu nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan yang timbul karena adanya keistimewaan-keistimewaan tertentu, seperti letak yang sangat stategis dan nama yang sudah sangat dikenal.
- Hak paten, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan atau badan usaha untuk menggunakan penemuan baru.
- Hak cipta, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan atau badan usaha untuk memperbanyak/menjual barang-barang hasil karya seni atau tulisan.
- Merek dagang, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada badan usaha untuk menggunakan nama, cap atau lambang bagi usahanya.
- Hak sewa (leasing), yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam jangka waktu panjang.
- Frenchise, yaitu hak istimewa yang diperoleh perusahaan atau perseorangan dari pihak lain untuk mengkomersilkan produk, teknik, atau formula tertentu.
Sabtu, 03 Mei 2014
PERSAMAAN AKUNTANSI
A. Pengertian Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Persamaan dasar akuntansi merupakan hubungan antara Aset, Liabilitas dan modal yang dimiliki oleh
perusahaan. Jika Aset/ Aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan sejumlah Rp 10.000,00 maka
Modal/ Equities (klaim terhadap asset tersebut) juga senilai Rp 10.000,00. Hubungan antara dua
komponen tersebut jika digambarkan dalam sebuah persamaan tampak sebagai berikut:
Aktiva = Equities
Rp 10.000,00 = Rp 10.000,00
Di sisi lain, hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
haknya kreditor dan haknya pemilik. Hak dari kreditor disebut hutang (liabilities) dan hak dari pemilik disebut modal (capital/owner’s equity). Dengan demikian pengembangan dari persamaan
tersebut menjadi sebagai berikut:
Aktiva = Liabilities + Capital
Dalam persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului capital (modal). Hal ini
bukan hanya kebetulan saja, tetapi memiliki makna bahwa kreditor memiliki hak terlebih dulu
terhadap asset perusahaan dari pada pemilik perusahaan itu sendiri seandainya perusahaan
dilikuidasi (dibubarkan). Dengan demikian, hak pemilik terhadap asset perusahaan dapat
dirumuskan dalam persamaan berikut:
Capital = Aktiva - Liabilities
Pendapatan dan Biaya adalah komponen yang mempengaruhi Modal. Jika Pendapatan lebih
besar dari Biaya, maka kondisi ini disebut Laba. Jika kondisi sebaliknya yang terjadi, maka
disebut Rugi. Laba atau rugi ini yang akan mempengaruhi Modal. Jika dinyatakan dalam rumus
maka akan seperti ini :
Aset = Hutang + Modal + Laba (Rugi)
Sementara Laba (Rugi) diperoleh dari :
Laba (Rugi) = Pendapatan – Biaya
Ket : (Tanda Kurung menunjukkan Negatif)
Jika rumus Laba (Rugi) dimasukkan dalam Persamaan Akuntansi, maka akan nampak seperti ini :
Aset = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
Aset + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Persamaan di atas inilah yang menjadi dasar semua pencatatan dalam ilmu akuntansi.
Prosedur DEBIT dan KREDIT ini adalah vital sifatnya. Seseorang tidak akan mampu membuat
jurnal dengan baik dan benar jika belum menguasai prosedur ini.
Persamaan dasar akuntansi adalah rumus dasar tentang akuntansi yang secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Persamaan dasar akuntansi merupakan hubungan antara Aset, Liabilitas dan modal yang dimiliki oleh
perusahaan. Jika Aset/ Aktiva yang dimiliki oleh suatu perusahaan sejumlah Rp 10.000,00 maka
Modal/ Equities (klaim terhadap asset tersebut) juga senilai Rp 10.000,00. Hubungan antara dua
komponen tersebut jika digambarkan dalam sebuah persamaan tampak sebagai berikut:
Aktiva = Equities
Rp 10.000,00 = Rp 10.000,00
Di sisi lain, hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
haknya kreditor dan haknya pemilik. Hak dari kreditor disebut hutang (liabilities) dan hak dari pemilik disebut modal (capital/owner’s equity). Dengan demikian pengembangan dari persamaan
tersebut menjadi sebagai berikut:
Aktiva = Liabilities + Capital
Dalam persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului capital (modal). Hal ini
bukan hanya kebetulan saja, tetapi memiliki makna bahwa kreditor memiliki hak terlebih dulu
terhadap asset perusahaan dari pada pemilik perusahaan itu sendiri seandainya perusahaan
dilikuidasi (dibubarkan). Dengan demikian, hak pemilik terhadap asset perusahaan dapat
dirumuskan dalam persamaan berikut:
Capital = Aktiva - Liabilities
Pendapatan dan Biaya adalah komponen yang mempengaruhi Modal. Jika Pendapatan lebih
besar dari Biaya, maka kondisi ini disebut Laba. Jika kondisi sebaliknya yang terjadi, maka
disebut Rugi. Laba atau rugi ini yang akan mempengaruhi Modal. Jika dinyatakan dalam rumus
maka akan seperti ini :
Aset = Hutang + Modal + Laba (Rugi)
Sementara Laba (Rugi) diperoleh dari :
Laba (Rugi) = Pendapatan – Biaya
Ket : (Tanda Kurung menunjukkan Negatif)
Jika rumus Laba (Rugi) dimasukkan dalam Persamaan Akuntansi, maka akan nampak seperti ini :
Aset = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
Aset + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Persamaan di atas inilah yang menjadi dasar semua pencatatan dalam ilmu akuntansi.
Prosedur DEBIT dan KREDIT ini adalah vital sifatnya. Seseorang tidak akan mampu membuat
jurnal dengan baik dan benar jika belum menguasai prosedur ini.
Langganan:
Postingan (Atom)